Selasa, 15 Februari 2011

The Jak Mania Datang, Stadion Gelora Bung Karno Kembali Orange

“Yo ayo.. Ayo Persija.. Ku disini kita harus menang.. Yo ayo.. Ayo Persija.. Ku disini kita harus menang.. ,” suara-suara nyayian para suporter The Jak Mania kembali terdengar di kawasan Stadion Gelora Bung Karno, setelah minggu kemarin para suporter The Jak Mania kecewa dengan dibatalkannya pertandingan Persija Jakarta karena tidak mendapatkan izin dari pihak Kepolisian.
Pada hari Selasa, 16 Maret 2010. Para suporter The Jak Mania kembali dapat menyaksikan tim kesayangannya Persija Jakarta kembali berlaga melawan Persipura Jayapura di Stadion Gelora Bung Karno. Akhirnya pihak Kepolisian mengeluarkan izin melaksanakan pertandingan kepada panpel pertandingan Persija Jakarta.
Persija Jakarta sering kali tidak mendapatkan izin melaksanakan pertandingan dikandangnya sendiri, karena kondisi Ibukota Jakarta yang harus selalu kondusif, ini yang menyebabkan pihak Kepolisian seringkali tidak memberikan izin pertandingan dengan alasan keamananan. Sempat pada saat Pemilu Persija harus rela berpindah kandang ke Arema, masalah ini sangat merugikan, terutama bagi para suporternya The Jak Mania.
Masalah lain yang membuat pihak Kepolisian tidak memberikan izin pertandingan adalah ulah para suporter The jak Mania yang seringkali menggangu ketertiban umum. Suporter The Jak Mania yang tidak terkoordinasi dengan baik meyebabkan sulit untuk diberikan tindakan tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. Ini merupakan pekerjaan rumah yang sulit bagi para pengurus The Jak Mania.
Akhirnya senin malam Pihak Kepolisian memberikan izin melaksanakan pertandingan untuk Persija Jakarta dengan syarat tidak ada suporter Persipura Jayapura yang ikut menyaksikan di stadion Gelora Bung Karno. Ini dilakukan untuk mengantisipasi tindakan keributan antar suporter. Namun, pihak panpel tetap menyediakan tempat bagi para suporter Persipura Jayapura yang datang secara tidak terkoordinir.
Selasa sore Stadion Gelora Bung Karno kembali didominasi warna orange, para The Jak Mania dari seluruh pelosok Jakarta berkumpul untuk menyaksikan tim kesayangannya bertanding. Seluruh polisi sudah siap menjaga keamanan di sekitar Stadion Gelora Bung Karno. Terlihat dari jumlah pesonil Kepolisian yang sekitar 1000 orang dan 2 kendaraan watercanon yang sudah berjaga di sekitar pintu masuk Stadion. Sebagian suporter sudah memasuki stadion, namun masih banyak pula para suporter yang masih berada di luar stadion. Setelah kick off babak pertama dimulai, terdengar suara teriakan-teriakan dari luar stadion, ternyata para suporter yang masih berada di luar stadion tidak memiliki tiket masuk ke dalam stadion dan memaksa untuk tetap masuk dengan menjebol pagar pintu stadion. Keadaan semakin memanas sehingga terjadi bentrok antara suporter dan pihak Kepolisian. Pada akhirnya polisi mengalah dan membiarkan para suporter untuk masuk ke dalam stadion.
Di dalam stadion suasana sangat bergemuruh oleh suara nyanyaian para suporter dan suara drum yang di tabuh dengan irama yang menghentak. Belum lagi dengan aksi-aksi para suporter yang aktraktif menari-nari sesuai dengan komando yang diberikan oleh pemimpin lapangan. Pria dan wanita, muda dan tua, tidak ada perbedaan, semua bernyanyi, menari dengan penuh semangat. Namun, sempat beberapa kali semua diam setelah gawang tim kesayangannya dijebol oleh tim lawan. Keadaan ini tidak berlangsung lama, para suporter tetap mendukung tim kesayangannya sampai pluit akhir ditiup.
Inilah wajah sepakbola Indonesia yang masih tidak profesional dalam menyelenggarakan pertandingan-pertandingan di liga. Tidak adanya jadwal yang pasti pada pelaksanaan pertandingan, membuat banyak pihak yang dirugikan. Para suporter yang ingin mendukung tim kesayangannya terkadang harus kecewa oleh tertunda atau dibatalkannya pertandingan. Ini merupakan permasalahan yang harus diselasaikan dengan profesional. Para pengurus kelompok suporter harus bekerja ekstra keras untuk menjaga agar para anggotanya tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengganggu ketertiban umum. Ini merupakan tanggung jawab semua pihak, dan harus diselasaikan dengan profesional. Semua ini dilakukan untuk kemajuan sepakbola Indonesia.


2 komentar:

  1. Silahkan pada datang semua ke GBK tapi pesen saya jangan buat rusuh & jangan merusak fasilitas di GBK aja
    Mampir gantian ya ke blog w http://arsavin666.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. hem sebenernya bangga si jadi anak the jak angel, tapi kalo rusuhnya itu loh ckckck *miris lihatnye.
    kapan supporter dan pendukung fanatik di Indonesia kagak anarkis, kagag rasis lagi ye?? cz tiap ada tim yang tanding pasti besoknye di tv acara berita banyak yg bentrok lah ape lah.
    semoga para the jak mania & the jak angel yang ada di seluruh indo bisa terkordinir dengan baik dan kagag memalukan nama PERSIJA :)

    salam sateje dan salam damai dari kami
    anak the jak & the jak angel mania :)

    BalasHapus